“Ada kebahagiaan ketika saya menulis. Hingga saya bermimpi menjadi penulis untuk mengabadiakan kebahagiaan” – Rosyidatul Munawaroh
Mengapa
harus jadi penulis?
Menulis
adalah cara mengekspresikan sesuatu yang paling elegan.
-
Jika
kamu merasa bahagia, menulislah!
-
Jika
kamu merasa bersedih, menulislah!
-
Bahkan
jika kamu marah, menulislah!
Itu karena kamu adalah seorang PENULIS.
Itu karena kamu adalah seorang PENULIS.
Penulis
adalah seseorang yang paling keren. Karena dia bisa merubah dunia dengan
tulisannya. Merubah mindset
seseorang, juga karena tulisannya. Dengan menulis, kita dapat memberikan ide, gagasan,
pendapat atas sesuatu hal. Pun kita bebas berekspresi. Berjalan-jalan menyusuri
emosi diri. Dengan begitu kamu bisa mengenal diri sendiri dengan baik. Pernah menulis buku diary? Nah itulah salah
satu contoh real di mana kamu berekspresi secara elegan. kamu tidak perlu
berkoar-koar agar orang lain tahu perasaan kita.
Menulis
adalah ladang amal.
Seperti
yang telah dipaparkan di atas, menulis mampu merubah cara berpikir seseorang. Kita
berbicara dengan orang lain melalui tulisan. Bayangkan jika tulisan kita mampu
menginspirasi hingga memberikan manfaat bagi banyak orang? Tak perlu memikirkan
berapa amal yang kita dapat. Karena itu bukan urusan kita. Yang terpenting adalah
tulislah tulisan yang baik-baik. Agar tulisan menggiring kita kepada jalan
kebaikan, bukan malah sebaliknya. Menulis ikhlas karena Allah SWT, jujur dan
niat yang baik agar mampu menghasilkan tulisan yang baik pula.
Menulis
adalah tanda kita hidup.
Jika
kamu bukan seseorang yang terkenal, maka menulislah! Minimal orang-orang akan
mengenal tulisanmu. Kita tidak pernah tahu sampai kapan kita hidup. Selama jatah
waktu di dunia masih Allah SWT berikan, maka menulislah! Tinggalkan sesuatu
bagi orang-orang yang kita sayang, jika kelak kita meninggalkan dunia, mereka
akan mengenang kita karena ada sesuatu yang kita tinggalkan. Yaitu tulisan.
Menjadi
penulis berarti kamu menjadi seseorang yang sangat peka akan lingkungan sekitar
bisa juga peka akan perasaan orang-orang di sekeliling. Peristiwa kecil saja
mampu kita jadikan sesuatu hal yang besar, ketika kita menuliskannya.
Contoh ketika kamu melihat seorang pengemis di jalanan. Kamu akan peka untuk mendeskripsikan peristiwa tersebut. Siapa dia? Mengapa dia mengemis? Dari mana asalnya? Dapat dideskripsikan secara panjang lebar bukan? Atau bisa dibuat berita. Di sana juga kamu bisa mengemukakan pendapat menurut sudut pandang sendiri atas peristiwa yang dilihat. Bahkan, kamu bisa memberikan solusi atas kejadian tersebut. Bagaimana agar dia tidak mengemis. Di sisi lain, hatimu juga akan tergerak untuk melakukan sesuatu yang lebih nyata.
Contoh ketika kamu melihat seorang pengemis di jalanan. Kamu akan peka untuk mendeskripsikan peristiwa tersebut. Siapa dia? Mengapa dia mengemis? Dari mana asalnya? Dapat dideskripsikan secara panjang lebar bukan? Atau bisa dibuat berita. Di sana juga kamu bisa mengemukakan pendapat menurut sudut pandang sendiri atas peristiwa yang dilihat. Bahkan, kamu bisa memberikan solusi atas kejadian tersebut. Bagaimana agar dia tidak mengemis. Di sisi lain, hatimu juga akan tergerak untuk melakukan sesuatu yang lebih nyata.
Penulis
adalah pembaca yang baik. Mustahil kamu akan bisa menulis jika kamu tidak
membaca. Penulis itu adalah seseorang yang kaya wawasan, pengetahuan, makanya
mereka dapat menulis untuk merubah dunia melalui tulisannya.
Hal-hal
di atas mendorong saya untuk menjadi penulis. Semangat saya berkobar bagai api
yang menyala-nyala ketika diperkenalkan dengan grup KMO ini. Tentunya atas izin
Allah SWT semuanya kita dipertemukan, meski tidak tatap muka secara langsung. Tetapi
KMO ini bagaikan sekolah di mana saya mendapat banyak ilmu di dalamnya.
Kita semua mempunyai mimpi yang sama, adalah mimpi menjadi penulis. Misi kita pun sama. Masuk ke KMO karena haus akan ilmu kepenulisan. Yang berbeda adalah tingkat semangat masing-masing individu. Luar biasanya, saya melihat diri saya sebagai bagian yang sangat kecil. Semangat teman-teman lebih besar bila dibanding saya. Justru di situ, di sanalah kita semua saling menyemangati dan mengingatkan. menularkan semangatnya kepada yang lain. Agar sama-sama bisa bertahan sampai kelas ini berakhir.
Kita semua mempunyai mimpi yang sama, adalah mimpi menjadi penulis. Misi kita pun sama. Masuk ke KMO karena haus akan ilmu kepenulisan. Yang berbeda adalah tingkat semangat masing-masing individu. Luar biasanya, saya melihat diri saya sebagai bagian yang sangat kecil. Semangat teman-teman lebih besar bila dibanding saya. Justru di situ, di sanalah kita semua saling menyemangati dan mengingatkan. menularkan semangatnya kepada yang lain. Agar sama-sama bisa bertahan sampai kelas ini berakhir.
Dengan semangat tersebut, saya bertekad. Minimal
satu buku sebelum mati. Mutlak! Karena ingin meninggalkan jejak di dunia. Karena
jika saya mati, maka saya akan dilupakan. Tetapi saya akan tetap hidup dalam
tulisan. Menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang saya rasa bukan impian
saya saja. Tetapi jutaan orang yang hidup di dunia juga memiliki impian yang
sama. Saya ingin menulis karena saya merasa bodoh. Untuk itu saya harus belajar
agar bisa menjadi pintar, baru dapat bermanfaat dan menginspirasi orang banyak.
Menulis
itu seperti traveling. Kita dapat pergi
kemana saja yang kita suka. Menyusuri jalan dan seisi dunia melalui pikiran
kita. Penulis, kurang apa lagi coba?
Dulu,
saya pernah merasa takut untuk menulis. Karena takut tulisan saya malah menyesatkan
orang banyak dan imbasnya adalah ganjaran yang akan didapat. Sungguh mengerikan!
Mengingat akan pertanggung jawabannya nanti di akhirat. Tetapi rasa takut itu
kini telah sirna. Semakin keras belajar saya menjadi semakin merasa bodoh. Karena saya
menyadari begitu banyak yang tidak saya ketahui. Karena merasa bodohlah maka saya ingin menulis sesuatu agar
saya tidak pernah lelah untuk belajar dan mencoba. Dengan begitu, tulisan
tersebut akan menjadi pengingat dan pemicu semangat di kala saya mulai lelah
untuk belajar dan berbagi kepada dunia.
Dulu,
saya juga takut menulis. Karena takut jika tulisan saya hanya akan menjadi sampah tanpa
ada nilai kebaikan dan manfaat yang bisa diambil orang banyak. Setelah berkomitmen
untuk serius dengan dunia menulis ini, saya bahkan mempunyai pikiran bahwa yang
akan menjadi sampah adalah orang-orang penakut dan membiarkan tulisannya begitu
saja tanpa berani mencoba merubah dunia.
Maka MENULISLAH untuk menjadi seorang PENULIS!
Tulisan singkat ini semoga bisa selalu mengingatkan saya dan juga teman-teman lain yang serupa ingin menjadi penulis seperti saya. Semoga ALLAH SWT memberikan kelancaran bagi kita semua. Dan segera mengabulkan impian kita untuk menjadi penulis yang sesungguhnya. Aamiin.
Tulisan singkat ini semoga bisa selalu mengingatkan saya dan juga teman-teman lain yang serupa ingin menjadi penulis seperti saya. Semoga ALLAH SWT memberikan kelancaran bagi kita semua. Dan segera mengabulkan impian kita untuk menjadi penulis yang sesungguhnya. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar