DORAEMON

Sabtu, 12 Maret 2016

Belajar dari kejadian - Mempersiapkan Kematian



“Setiap kejadian adalah pembelajaran.” – RM
 
Pembelajaran yang kami dapat. Kemarin, tepatnya sekitar pukul 6 sore kami baru saja keluar kelas dan memutuskan melaksanakan shalat di tempat transit yang dapat ditempuh dengan angkutan umum. Hanya beberapa menit saja. 

Sabtu sore yang dingin. Mengharu biru di tengah jalanan yang mulai gemerlap dengan sorotan lampu kendaraan yang melintas. Tepat dari depan kampus, kami menyebrang. Hujan sore itu begitu lebat. Tetapi tak bisa menghalangi pemandangan kami  kepada seekor katak di tengah jalan, karena hijaunya yang melekat.

Ya ..., hujan, membawa katak itu sampai ke tempat yang berbahaya. Entah dari mana ia berasal. Namun gelagatnya memperlihatkan bahwa ia sedang kebingungan. Melompat ke sana-sini. Menghindari puluhan roda yang berputar di atas aspal. “Awas sana, minggir. Sana!!!” batinku menjerit, gelisah tanpa berbuat apa-apa. Sedang temanku berusaha menyeberangi jalan untuk melindungi-setidaknya menyingkirkan katak itu dari tengah jalan- agar ia bisa tetap hidup.
Namun, hanya dalam hitungan detik, roda depan salah satu pengguna jalan menghancurkan tubuhnya berkeping-keping. Mataku terperangah melihat kejadian yang aku saksikan langsung dengan sepasang bola mata. Temanku tahu setelah katak itu telah lenyap menyisakan beberapa hijau yang telah rata di atas jalan. Setengah menjerit wajahnya berubah muram-bahkan hampir menangis- karena menyesal telah gagal menyelamatkannya.

Ada pelajaan yang dapat kita ambil dari kejadian itu.
Pertama, belajarlah dari katak itu. Bagaimana cara dia hidup. Sesulit apa pun, dia BERUSAHA! Usahanya melompat-lompat untuk menghindari diri ari serbuan roba-roda tak bermata. Mempertahankan hidupnya tanpa menyerah meski ia tahu bahwa ia akan kalah. Nyawanya akan hilang. Dia tetap BERUSAHA!
Kedua, belajarlah untuk menjadi PEKA akan sesuatu yang ada di depan mata. Kesalahan saya sore itu adalah diam. Hanya diam menyaksikan walau batin menjerit-jerit khawatir akan keselamatan katak itu.
Ketiga, adalah takdir. Kematian adalah bagian darinya. Tidak ada satu orang pun yang tahu sampai kapan mereka akan hidup, dan kapan mereka akan mati. Kita, manusia, juga termasuk katak tersebut sama. Tidak pernah tahu sampai kapan jatah hidup di dunia ini. Entah minggu depan, lusa, besok, atau sedetik kemudian, seperti kisah katak itu.
Karena kita tidak pernah tahu kapan malaikat maut itu datang, baiknya kita persiapkan segala sesuatu yang dapat ikut bersama kita hingga kelak sampai ke liang lahat, dari sekarang. Semua manusia ingin mati dalam keadaan baik. Maka hendaklah kita mempersiapkan yang baik-baik pula agar kita siap dengan kematian. Karena sesungguhnya yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Takdir Allah yang tidak bisa ditunda atau dipercepat. Semua atas kuasa-Nya.

Setelah kita mati, ada 3 amalan yang tidak akan putus pahalanya : 
 1. Amal jariah
Bersedekah di jalan Allah SWT., atas sesuatu yang bermanfaat. Misalnya bersedekah untuk membangun masjid. Selama tempat itu digunakan untuk beribadah kepada Allah, maka mengalirlah amal pahala kepada kita. 

2. Ilmu yang bermanfaat
Ilmu agama (syar’i), khususnya. Sebagai muslim yang baik, hendaknya ilmu itu dicari sampai kita masuk ke liang lahat. Setelah didapat, lalu ilmu itu diamalkan agar jadi bermanfaat. Misalkan kita rangkum ilmu tersebut menjadi sebuah buku. Dan dipakai banyak orang untuk belajar. Pahala tersebut mengalir meski kita telah mati. 

3. Doa anak soleh
Agama islam sangat menekankan pendidikan khusunya para orang tua kepada anaknya. Bersekolah, mengaji ilmu agama, atau pendidikan umum lainnya yang bermanfaat. Hendaklah orang tua menjadikan anak mereka pintar dan sholeh/sholeha. Karena doa anak sholeh inilah yang akan sampai ketika para orang tua meninggal.

Hari ini kita belajar mempersiapkan kematian. Berbuatlah baik kepada semua orang dan dekatkan diri kepada Allah SWT. Buat diri ini benar-benar siap jika kelak kematian itu datang. Setiap kejadian adalah pembelajaran. Maka esok pun kita akan belajar dari kejadian-kejadian yang lain. Selamat belajar dan semangat bermuhasabah.tak lupa untuk saling mengingatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar