DORAEMON

Sabtu, 02 April 2016

AKU DAN MAMAH (kami berbeda)

:-* She's always my lovely hero. My queen and my first love ^_^ ({})

KASIH IBU SEPANJANG MASA. KASIH ANAK SEPANJANG APA YAA???
SEPANJANG ANAK ADA MAUNYA? ATAU SEPANJANG WAKTU SUSAHNYA????? T_T *


Ibu adalah satu kata sejuta makna. Satu perempuan yang paling dicinta. 
Bukan sedang merayakan hari Ibu, hari kasih sayang atau tidak juga sedang merayakan hari kelahirannya. Aku hanya ingin bercerita betapa hebatnya ia. Hmmm, Mamah. Ya! Aku memanggilnya ... mamah.

Mamah bukan seorang sosok yang manis, apalagi romantis. Tidak juga keibuan (secara sikap), tidak suka bercanda. Justru cenderung kaku dan berdarah dingin. Namun kasih sayangnya lembut dan bisa aku rasakan dari setiap masakan yang aku makan, setiap baju bersih yang aku kenakan. Mamah orang yang keras, sensitif tetapi mudah memaafkan. Tidak banyak bicara, juga tidak banyak menangis seperti Ibu-Ibu lain kebanyakan. Yang akan menangis ketika anaknya menjadi juara kelas. Atau karena anaknya mendapat penghargaan. Atau karena anaknya menikah? #eh tuh kan malah Baper. Kan belum menikah. Jadi belum tahu juga sih! heheheeh

Bahkan Mamah jarang sekali tertawa. Misalnya ketika aku terjatuh. Ekspresinya akan datar dan biasa saja. Tetapi sesekali tertawa sih (jika suasana hatinya sedang baik :-) ). Atau ketika menonton acara komedi. Entahlah. Sulit ditebak.

Meski begitu, Mamah adalah sosok Ibu  yang over protective. Ketika sore aku belum pulang sekolah, Mamah akan terus menelepon bahkan sampai hape-ku lowebate. Lebih dari itu. Kalian percaya? Ketika acara wisata sekolah ke pantai Sawarna, Banten. Dari perjalanan, sampai tujuan, sampai acara makan malam di pantai, hingga esoknya lagi, Mamahlah yang paling bawel. SMS, Telepon, yang isinya: "Inget, terus berdoa", "Udah makan?", "Lagi apa sekarang?, "Jangan foto sembarangan!", "Jangan centil-centil, ya.", "Kapan pulang?", "Bilang sama gurunya, jangan sore-sore pulangnya. Biar nggak malem-malem sampe rumah" haha dikira ini aku supirnya, gurunya, atau yang ngadain acara. Ah... nyaris nggak bisa nikmati liburan. Padahal kalo ketemu nggak pernah banyak ngomong. Kalo jauh di 'terror' terus. hihi. Tapi ya begitulah Mamah. Aku bangga kadang sama perhatiannya.

Selain itu, Mamah suka cemas berlebihan. Ketika aku sakit, mamah gak pernah jauh-jauh dari aku. Contohnya dulu sekita aku jatuh sakit setelah Ujian Nasional. Tyfus dan Demam berdarah menyerang. Hasilnya aku harus dirawat karena kondisiku yang terus memburuk waktu itu. Sedangkan mamah lagi sibuk-sibuknya nyensus. Waktu itu lagi dikontrak kerja untuk Sensus penduduk.Jadi jarang sekali mamah ada di rumah. Karena kesibukannya, mamah rawat aku di rumah. Selang infus diganti tiap pagi dan sore hari oleh seorang dokter yang khusus datang ke rumah. Ya sibuk nyensus, ya sibuk ngurusin aku, juga tetep ngejalanin tugasnya sebagai seorang istri di rumah. Tiap ada istirahat, mamah pulang dan bawa makanan. Nyuapin makan, dan selalu nanya, "Apa yang dirasain sekarang?". Ah, kejadian beberapa tahun yang lalu itu rasanya sulit enyah. Moment termanis ^^. Dan terulang beberapa hari yang lalu. Ketika aku sakit sepulang kerja. Di jam, menit dan detik itu juga, Mamah bawa aku ke klinik. Makan disuapin. Ke toilet dianterin. Terkesan biasa? Tidak untukku. Sebab, mamah jarang bersikap manis. Kecuali di moment-moment tertentu. Sakit salah satunya.

eits. udah jam segini. harus belajar buat uts dulu. Masih banyak kisahku dengan mamah. Akan aku ceritakan di lembar-lembar berikunya. See You. Tetap sayangi Ibu yaaa! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar