DORAEMON

Minggu, 24 Juli 2016

Resep Donat Kentang



Hello Sunday.
Weekend ini ngerasa  kecewa banget  karena nggk bisa keluar rumah. Bapak bilang, penyakit itu betah kalo kita cuman diem dan nggk mau bergerak. Makanya obat yang paling mujarab ketika sakit adalah bergerak dan jangan memanjain badan di atas ranjang aja yaa. Bergerak! Bergerak! Biar penyakitnya juga bergerak enyah ya, guuys :-D
Jadinya hari ini nyoba-nyoba gerakin badan aja bikin donat kentang yang sebenernya udah ngebet banget pengen bikin sejak libur lebaran kemaren. Tapi baru kelaksana hari ini nih. Alhamdulillahnya lagi meski baru pertama kali bikin tapi rasanya lumayan enak lho (walaupun bentuknya acak adut ya) hihihiihihi. Dan sekarang aku mau coba share nih salah satu resep makanan favorit aku. Donat kentang ala chef Rosi. Langsung aja cekidot, ya, Guys :D

Bahan-bahan :
            1000 gr tepung terigu cakra kembar premium            
              500 gr gula pasir
              500 gr kentang
              500 gr mentega
               1 bks fermipan
                4 btr telur
                1 gls air
            Minyak goreng secukupnya


Cara Buatnya :
1.      Rebus dulu kentangnya. Nah proses ini bisa kalian lakukan dengan cara dikupas dulu lalu direbus. Atau direbus dulu lalu dikupas. Yang penting mateng biar nantinya bisa ditumbuk halus, ya. Dan ingat, kentang matang harus ditumbuk hingga halus, ya. Biar teksturnya juga bisa smooth.
2.      Campurkan fermipan dengan satu sendok gula dengan segelas air. Aduk merata hingga mengembang ya.
3.      Kocok sisa gula pasir, telur dan mentega hingga mengembanng. Kira-kira sekitar 5 menitan, ya.
4.      Setelah itu masukan campuran fermipan dan gula tadi ke adonan telur yang sedang dikocok. Campurkan hingga merata, ya.
5.      Lalu masukan kentang yang sudah ditumbuk halus setelahnya masukan sedikit demi sedikit tepung terigu. Ke adonan ya guys. Uleni adonan sampai kalis.
6.      Setelah itu diamkan adonan sekitar 30 menit. Tutup rapat dengan plastik hingga mengembang. Seperti ini :
7.      Setelah adonan mengembang, lalu kita siapkan wajan dan panaskan minyak di atas api yang kecil. Dianjurnya minyaknya harus banyak ya supaya hasilnya lebih cantik ketika selama proses penggorengannya si donat bisa mengambang. Tenggelam seluruhnya di dalam minyak dengan api yang kecil agar warnanya merata.
8.      Proses terakhir, ambil beberapa bagian adonan lalu cetak sesuka hati (enaknya kalo bikin sendiri ya begini) :D. Yap. Kita bisa bikin bentuk donat pada umumnya, bulat dengan bolongan di tengah. Bikin bentuk hati. Atau kalian bisa juga bikin serangkaian huruf buat ngerangkai nama-nama kalian, ya. Lihat kayak aku gini :D. Tapi jangan kaget kalo adonannya sedikit lengket ya, karena berbahan dasar kentang. Kalian bisa mengakalinya denngan mengoleskan dulu sedikit minyak di tangan pada saat membentuk adonan.
9.      Selanjutnya gulingkan donat ke tepung gula. Nah selain itu kalian juga bebas menggunakan toping. Misalnya cokelat atau messes seres. Sesuai selera.
10.  Selamat mencoba, selamat menikmati hasil kerja kerasnya, ya. Dan selamat makan!!!

Senin, 04 Juli 2016

WONDERFUL RAMADAN



 


Suatu hari menyapa di mana rasanya rindu berkumpul dengan orang-orang yang jika kita ada di antaranya, hati kita merasa tentram dan damai. Sampailah pada sebuah notebook di tangan. Oleh-oleh dari OBSESI (Obrolan Seputar Studi Islam), edisi Juni 2016. Tiba-tiba ingin saya bagikan juga. Di penghujung Ramadan! Ini sudah terlalu telat. Tapi berbagi kenangan, tak ada salahnya bukan? Meski sudah di penghujung Ramadan. ^^
Ramadan. Mungkin sebagian orang merasa jenuh karena di bulan ini hampir semua tausyiah bertemakan Ramadan. Yang isinya menjaga lapar, haus, napsu dan meningkatkan sabar. Tentu tak apa bukan jika selalu diingatkan. Toh bulan ini pun hanya datang satu kali dalam satu tahun. Bulan yang sering kita rindukan.
Ramadan adalah bulan yang paling istimewa dan yang paling ditunggu oleh kaum muslim. Karena bulan ini datang dengan begitu banyak keistimewaan. Lihat yang terjadi. Hanya di bulan ini anak-anak bisa keluar malam meski hanya di teras rumah, memainkan percikan cahaya dari kembang api. Atau sekadar memanjakan perutnya dengan jajanan tetangga yang menggiurkan di kala siang.
Tapi bukan itu keistimewaan sesungguhnya. Ada 4 point besar yang menjadi bagian penting dari keistimewaan Ramadan, yaitu:
1.      Pensucian Jiwa
Sebuah sepeda motor itu harus selalu dirawat agar terus dapat digunakan bukan? Dari tingkat perawatan, yang pertama ada perawatan harian. Misalnya pencucian, agar tetap terlihat bersih. Kedua ada perawatan bulanan. Misalnya penggantian oli, agar mesin motor tetap sehat. Ketiga ada perawatan tahunan. Misalnya service berat yang harus dilakukan agar motor dapat tetap digunakan.
Ini bukan tentang sepeda motor. Ini adalah sebuah perbandingan. Jika motor saja dirawat, lalu bagaimana dengan jiwa kita?
Ramadan ini ibarat service tahunan. Service yang harus dilakukan untuk mengikis dosa-dosa yang membalut jiwa. Manusia mana pun. Semua memiliki dosa. Bahkan yang paling alim sekali pun. Mereka tetap saja manusia.
Di suatu malam, seorang wanita muslim tengah mengadu dan memohon pengampunan. Sebab, ia telah lalai menjaga pandangannya. Seseorang dengan tanpa sengaja bertamu, di siang hari itu. Membuat –sebut saja Mariam—merasa berdosa karena tanpa sengaja memandang lelaki yang datang hanya dengan mengenakan kaos santai dan celana selutut. Bertahun-tahun sudah dia membatasi pergaulan, keluar hanya jika didampingi suaminya. Semua dilakukan hanya demi menjaga pandangannya. Mariam merasa sangat berdosa dan menyesali apa yang telah dilihatnya.
Sedang di suatu tempat yang lain, seorang gadis bernama Raisa tengah menangis, karena kehilangan waktu untuk menunaikan kewajibannya. Shalat Subuh. Keaktifannya di organisasi membuat waktunya di rumah terbatas. Banyak malam-malam yang ia habiskan di kampus. Terlebih jika ada acara kampus. Ia terbiasa berinteraksi dengan banyak orang. Tidur di ruang rapat, bergurau dengan teman-temannya (lelaki dan perempuan), atau sekadar mengobrol santai. Segala aktifitas yang normal dilakukan gadis seusianya. Tetapi dia akan menangis sejadi-jadinya jika dia tak sempat melaksanakan shalat, meski karena ketiduran. Dia akan sangat menyesalinya.
Dari kedua cerita tersebut, apa yang bisa kita simpulkan? Ya. Bahwa persepsi dosa setiap manusia itu berbeda. Persepsi dosa itu dilihat berdasarkan keimanan dan keilmuan seseorang. Sesuatu hal yang menurut kita dosa, belum tentu dosa menurut pandangan orang lain. Begitu pula sebaliknya.
Namun yang pasti. Dosa itu seperti darah yang menggumpal, lalu cair seperti air, selanjutnya pudar tanpa warna, hingga bersih tanpa bau amis. Maksudnya, semakin sering kita melakukan dosa, akan menjadi semakin terbiasa. Hingga kita tak lagi menganggap sesuatu hal itu adalah doa.  
2.      Speedy Doa
Ramadan adalah bulan di mana doa-doa dikabulkan. Terlebih lagi jika kita meminta kebaikan. Niscaya Allah Swt. mengabulkan segala permintaan hamba-hamba-Nya. Apalagi doa orang-orang yang sedang berpuasa. Menahan lapar, dahaga dan napsu kita, sesuai perintah-Nya. Dan doa akan semakin tajam jika diri sering dibersihkan. Lalu memintalah kita dengan bersungguh-sungguh. Allah maha mendengar.
Dalil mengenai puasa ada di Q.S. Al-Baqarah dari ayat 183-187. Dan antara ayat-ayat tersebut, terselip satu ayat mengenai doa.
Al-Baqarah : 186

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

     Satu ayat terselip di antaranya. Mengenai doa. Allah suka dipinta, dan Allah merindui hamba-hamba-Nya yang jarang meminta (jarang berdoa). Maka berdoalah kita seraya mendekat kepada-Nya.

3.      Bulan Grand Bonus

“Yang sunah pahalanya menjadi wajib. Yang wajib dilipatgandakan.”

      Mungki ini salah satu alasan mengapa orang-orang merindui datangnya bulan suci Ramadan ini. Bulan yang penuh keistimewaan di mana orang-orang berlomba-lomba dalam kebaikan. Persis di hari saya mendapat tausyiah ini, hati terkagum-kagum manakala ada seseorang yang di hari ke 14 itu sudah 1 kali hatam 15 juz (kalo nggak salah). Begitu irinya saya melihat semangat kawan-kawan yang benar-benar memanfaatkan Ramadan ini dengan antusias melakukan amal kebaikan. Berarti bukan sehari satu juz lagi. Tetapi 5 juz bada shalat wajib. Jelasnya ketika ditanyai tips dan trik menjaga keistiqamahan bertilawah.
      Iri dalam beribadah itu bukannya dianjurkan? Lalu kita, hinnga di penghujung bulan Ramadan ini, sudah sampai mana? (nanya diri sendiri).

4.      Di malamnya ada lebih baik dari pada seribu bulan
Malam Lailatul Qadar. Siapa tak ingin bersua dengan malam ini? Adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al-Quran digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al-Quran. Malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan : “Rasulullah Saw. beri’tikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, dan dia bersabda yang artinya: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tetapi kita tidak pernah bisa memastikan kapan malam tersebut datang. Maka hendaklah kita tidak melewatkan satu malam pun di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Ber’itikaf di masjid bagi laki-laki. Dan bagi perempuan bisa di rumah. Kegiatan yang variatif. Semisal berzikir, tilawah, shalawat bisa dilakukan bergantian untuk menahan kantuk yang mendera.
Lalu apa tandanya seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadar? Jawabannya satu. Bahwa seseorang yang mendapat malam Lailatul Qadar adalah menjadi lebih baik. Ibadahnya, akhlaknya dan segalanya. Semoga kita termasuk salah satu di antarnya. Aamiin.
Dalam hidup tentu kita sering mendengar bahwa segala sesuatu yang dilakukan berlebihan sering dinilai tidak baik. Tetapi bagaimana jika berlebihan dalam beramal baik? Tentu tetap dinilai baik, bukan? Sekadar manusia biasa yang juga butuh istirahat. Tetapi harus juga pandai menjaga ibadahnya.

“Jangan sampai beramal menggangu sisi kemanusiaan kalian. Tetapi jangan pula sisi kemanusiaan menghambat kalian untuk beramal.”

Terakhir, kata-kata yang sering Bapak saya katakan, “Islam itu mudah. Tapi jangan dimudah-mudahkan.” Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi di bulan-bulan selanjutnya. Aamiin.